Strategi Keuangan Perempuan 2025: Bertahan dan Tumbuh di Era Suku Bunga Tinggi dan Krisis Global

Spotlighting the innovative ideas and solutions emerging in response to the world’s most pressing challenges.
strategi finansial strategi finansial

Strategi Keuangan Perempuan 2025: Bertahan dan Tumbuh di Tengah Krisis Global

Tahun 2025 dibuka dengan kabar yang tidak sepenuhnya menggembirakan. Suku bunga acuan di banyak negara masih tinggi, inflasi belum sepenuhnya terkendali, dan risiko geopolitik terus membayangi. Dampaknya terasa di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

Bank Indonesia mempertahankan suku bunga di level 6,25%—tertinggi dalam lima tahun terakhir. Langkah ini memang membantu menjaga stabilitas rupiah, tetapi konsekuensinya, bunga pinjaman dan cicilan ikut melambung. Data BPS menunjukkan inflasi nasional berada di angka 3,1% pada kuartal pertama 2025, dengan kenaikan harga terbesar pada beras dan bahan bakar.

Bagi perempuan, kondisi ini berarti satu hal: strategi keuangan harus lebih terencana dan defensif.

Advertisement


Mengamankan Likuiditas

Dalam situasi yang tidak pasti, memiliki dana darurat adalah prioritas. Idealnya, simpan cadangan uang tunai yang cukup untuk enam hingga dua belas bulan pengeluaran. Gunakan instrumen yang aman dan mudah dicairkan, seperti tabungan likuid, deposito berjangka, atau reksa dana pasar uang. Suku bunga yang tinggi saat ini justru membuat deposito lebih menarik, dengan imbal hasil di atas 5% per tahun.


Hindari Hutang Konsumtif

Di era suku bunga tinggi, cicilan kartu kredit atau kredit konsumtif bisa menjadi beban besar. Jika memungkinkan, lunasi hutang-hutang berbunga tinggi lebih cepat. Strategi pelunasan seperti debt snowball atau debt avalanche dapat membantu mengurangi bunga dan memperbaiki arus kas.


Tetap Berinvestasi, Tapi Bijak

Investasi tetap penting untuk melawan inflasi, namun pilih instrumen yang seimbang antara keamanan dan potensi imbal hasil.

  • Aman: emas fisik, obligasi negara ritel, sukuk.

  • Pertumbuhan: saham sektor defensif (consumer staples, energi), atau ETF global yang terdiversifikasi.

Hindari menaruh dana besar pada aset berisiko tinggi tanpa manajemen risiko yang matang.


Lindungi Diri dengan Asuransi yang Tepat

Asuransi kesehatan dan jiwa menjadi perisai ketika risiko datang. Pilih proteksi murni yang sesuai kebutuhan. Hindari membeli produk asuransi-investasi tanpa memahami detail biayanya.


Siapkan Sumber Pendapatan Tambahan

Mengandalkan satu sumber penghasilan membuat posisi keuangan lebih rentan. Pertimbangkan usaha sampingan berbasis skill—seperti layanan digital, konsultasi, atau bisnis online. Studi McKinsey menunjukkan perempuan dengan dua sumber penghasilan atau lebih memiliki ketahanan finansial 35% lebih baik di masa krisis.


Waspadai Risiko Makro

Depresiasi rupiah bisa menggerus nilai aset, sehingga menyimpan sebagian dana dalam mata uang asing (USD, SGD) bisa menjadi strategi lindung nilai. Perubahan harga pangan dan energi juga perlu diantisipasi dengan pengelolaan pengeluaran yang lebih cermat.


Kesimpulan

Tahun 2025 bukan waktu untuk nekat mengambil risiko tanpa perhitungan, tapi juga bukan alasan untuk diam. Perempuan yang mampu menjaga likuiditas, mengendalikan utang, dan berinvestasi dengan bijak akan berada di posisi lebih aman dan siap memanfaatkan peluang saat ekonomi berbalik arah.


Bangun Ketahanan Finansial Bersama ConnectX
Ikuti @getconnectx di Instagram & TikTok untuk strategi keuangan yang relevan bagi perempuan Indonesia.
Bergabung dengan komunitas di getconnectx.com/forum untuk belajar dan berbagi pengalaman.
Karena masa depan finansialmu dimulai dari keputusan hari ini.

Keep Up to Date with the Most Important News

By pressing the Subscribe button, you confirm that you have read and are agreeing to our Privacy Policy and Terms of Use
View Comments (4) View Comments (4)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post
financial strategy

Membongkar Mitos “Beli Properti = Jalan Pintas Menuju Passive Income”

Next Post
quantum willow

Quantum 2025: Google Willow dan Perlombaan Menuju Komputasi Generasi Baru

Advertisement