Kupang – PT Riset Perkebunan Nusantara (RPN), anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), menunjukkan komitmennya terhadap kelestarian lingkungan dengan mendukung kegiatan rehabilitasi ekosistem pesisir di Pantai Oesapa, Kupang, Nusa Tenggara Timur, pada 14 Agustus 2025.
Bersama Gamal Institute dan Carlo Institute, PT RPN memadukan kegiatan edukasi bisnis dengan aksi nyata konservasi melalui penanaman 100 anakan bakau.
Kegiatan bertajuk “Kiat Sukses Berbisnis Perbenihan Perkebunan” ini tidak hanya memberikan wawasan praktis seputar strategi bisnis perbenihan, tetapi juga menghadirkan aksi peduli lingkungan. Kolaborasi edukasi dan konservasi tersebut menjadi nilai tambah sekaligus inspirasi bagi peserta untuk mengaitkan aspek bisnis dengan upaya pelestarian alam.
“Pantai Oesapa memiliki nilai ekologis yang tinggi sehingga penting untuk dijaga keberlanjutannya. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan penanaman bakau agar kawasan pesisir tetap terlindungi sekaligus memberi manfaat bagi masyarakat sekitar,” ujar perwakilan Carlo Institute.
Dipilihnya program penanaman bakau ini didasarkan pada peran strategis hutan mangrove sebagai benteng alami dari abrasi pantai, habitat berbagai spesies flora dan fauna, sekaligus penyerap karbon yang penting untuk mitigasi perubahan iklim.
Kegiatan ini melibatkan Carlo Institute cabang NTT, anak-anak muda peduli lingkungan, serta para nelayan setempat. Para peserta dibekali pendampingan teknis mulai dari pemilihan bibit, metode penanaman, hingga strategi pemeliharaan jangka panjang. Dengan demikian, mereka tidak hanya mendapatkan pengetahuan teori bisnis berkelanjutan, tetapi juga pengalaman praktik konservasi ekosistem.
Gamal Institute dan Carlo Institute menegaskan komitmennya untuk terus menghadirkan program edukasi aplikatif yang ramah lingkungan. Dengan dukungan PT RPN, inisiatif ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi lintas institusi dapat menghasilkan manfaat ekonomi sekaligus ekologi. Program ini diharapkan menjadi inspirasi bagi daerah lain, khususnya dalam mengintegrasikan pengembangan kapasitas bisnis dengan konservasi lingkungan, sejalan dengan upaya pemerintah memperkuat ekonomi hijau dan ekosistem pesisir di Indonesia Timur.
Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES