Bayangkan harus meninggalkan kenyamanan rumah,
jauh dari keluarga dan teman-teman, lalu memulai hidup baru di negara lain.
Pengalaman itulah yang dirasakan oleh Fannisa Widya Puteri, mahasiswa BINUS
International yang berkesempatan menjalani kuliah double degree di Queensland University of Technology (QUT),
Australia.
Selama 18 bulan masa studi di QUT, Fannisa fokus
mendalami industri media dan komunikasi. Namun, bukan hanya sekadar belajar, ia
juga dituntut untuk beradaptasi dengan sistem akademik yang berbeda, gaya hidup
baru, dan tantangan hidup mandiri di negeri orang. Bagaimana Binusian satu ini
melalui kesulitan tersebut? Ikuti ceritanya berikut ini!
Dukungan
BINUS University International di Setiap Langkah
Fannisa tidak benar-benar sendiri dalam
mengarungi perjalanan besar ini. Sejak awal, BINUS University International
berkomitmen memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk memperoleh global experience. Salah satu bentuk
nyatanya diwujudkan melalui program Double
Degree, yang memungkinkan mahasiswa untuk menempuh pendidikan tinggi di dua
universitas.
Mahasiswa menjalani sebagian masa studi di BINUS
University International, lalu melanjutkannya di universitas mitra yang
tersebar di berbagai penjuru dunia. Demi kelancaran kuliah double degree tersebut, BINUS University International memberikan
dukungan menyeluruh kepada mahasiswa yang akan berangkat; mulai dari persiapan
berkas dan administrasi, pelatihan pra-keberangkatan, hingga pendampingan
personal. Dengan persiapan matang, setiap mahasiswa double degree bisa berkembang maksimal.
Sempat
Kesulitan Temukan Ritme Belajar
Kuliah di luar negeri merupakan hal yang
benar-benar baru bagi Fannisa. Ini adalah pengalaman pertamanya hidup mandiri
di negara baru. Di sisi lain, ia juga harus beradaptasi dengan metode
pembelajaran yang berbeda di Queensland University of Technology. Fannisa
mengaku sempat merasa kesulitan untuk menyesuaikan diri.
“Awalnya, saya merasa kesulitan menyesuaikan diri
dengan sistem akademis yang berbeda (di QUT) dan menemukan ritme yang pas saat
diskusi di kelas,” ungkap Fannisa. “Salah satu perbedaan terbesar adalah
tuntutan membaca materi yang jauh lebih banyak, dan saya belum terbiasa dengan
hal tersebut.”
Karena adanya kesulitan tersebut, semester
pertama kuliah double degree di QUT
pun jadi terasa menantang secara akademis. Dalam situasi seperti itu, Fannisa
didorong untuk keluar dari zona nyaman demi mengejar perbedaan ritme dan metode
pembelajaran. Seiring berjalannya waktu, ia pun berhasil menyesuaikan diri dan
bahkan menjadi lebih percaya diri, baik secara akademis maupun kehidupan
sosial.
Belajar,
Sosialisasi, dan Eksplorasi Dunia
Di luar akademis, Fannisa menyadari pentingnya
manajemen waktu dan menjaga keseimbangan gaya hidup. Pada dasarnya, ia termasuk
orang yang menyukai kesendirian. Jadi, ketika harus tinggal bersama orang lain di lingkungan baru, Fannisa melihatnya
sebagai sebuah tantangan. Namun, justru pengalaman itulah yang membuatnya
lambat laun berkembang.
Bagi Fannisa, bertemu teman-teman baru bisa
membuatnya cukup kewalahan, apalagi dengan orang-orang dari berbagai latar
belakang budaya. Meski begitu, Fannisa tidak lantas menutup diri. Selama kuliah
double degree, ia mencoba untuk lebih
terbuka dengan aktif ikut organisasi mahasiswa, berkeliling Kota Brisbane,
hingga traveling saat liburan
semester.
“Bertemu banyak orang dari budaya berbeda
benar-benar memperluas perspektifku, dan membuatku belajar jadi lebih open-minded. Apalagi, orang-orang di
sini ramah sekali, sehingga saya lebih mudah bersosialisasi,” ujar Fannisa.
Berkembang
Menjadi Pribadi yang Global-minded
Melalui program Double Degree BINUS University International, mahasiswa dapat
meraih gelar akademis ganda dari dua universitas ternama. Namun, lebih dari
itu, masih ada banyak manfaat lain yang bisa didapatkan oleh mahasiswa. Fannisa
membuktikan sendiri manfaat tersebut ketika kuliah di Queensland University of
Technology, Australia.
Dengan lingkungan yang inklusif dan penuh
keberagaman, kuliah di luar negeri membuat Fannisa belajar untuk berpikir lebih
luas dan siap menghadapi dunia yang semakin global. Jadi, tidak hanya
berkembang secara akademis, Fannisa juga sekaligus mendapat kesempatan mengasah
soft skills yang berharga untuk masa
depan.
Kuliah double
degree membuka pintu peluang bagi mahasiswa untuk memperoleh pengalaman
internasional yang tak ternilai. Mulai dari belajar secara interaktif di kelas,
beradaptasi dengan sistem akademis baru, hingga menjelajahi budaya berbeda,
semua hal tersebut dapat membentuk mahasiswa menjadi pribadi yang lebih tangguh
dan berpikiran global.
Jika kamu tertarik membangun pengalaman tersebut,
seperti yang kini sedang dijalani Fannisa di Australia, BINUS University
merupakan pilihan tepat untuk berkuliah. Wujudkan global experience bersama program Double Degree BINUS University International, dan bekali dirimu
agar lebih siap bersaing di kanca internasional. Segera kunjungi website resmi BINUS University untuk informasi lebih lanjut!
Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES